Rabu, 11 April 2012

Tentang Warna


Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
warna spektrum
 yang terdiri dari enam macam warna primer yaitu: merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu. Sir Isacc Newton menambahkan warna ketujuh diantara biru dan ungu yaitu indigo agar warna primer ini dapat terasosiasikan dengan banyaknya nada dalam music. Cahaya dalam spektrum inilah yang kita bicarakan dalam dunia seni grafis yang sering disebut dengan spectrum kasat mata.

spectrum kasat mata

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru (RGB)yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).

Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.


Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral.
lingkaran warna brewster

Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

Pembagian warna
Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
warna primer

Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning , hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
warna sekunder

Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga, Hijau kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan hijau.
warna tersier

Warna netral
Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
warna netral

Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.
pembagian suhu warna

Hubungan antar warna
Warna melengkapi / complement 
contoh warna: masking templet by thomasdian
Warna melengkapi / complement
Warna sejalan / analogous
contoh warna:  masking templet by thomasdian
Warna sejalan / analogous
Warna sejalan dengan kontras / analogous with contras
contoh warna: masking templet by thomasdian 
Warna sejalan dengan kontras / analogous with contras
Kontras 3 warna / contras 3 color
contoh warna: masking templet by thomasdian
Kontras 3 warna / contras 3 color
 




Kontras 4 warna / contras 4 color
contoh warna: masking templet by thomasdian 
Kontras 4 warna / contras 4 color
Dalam proses pencampuran warna
yang diterapkan dalam peralatan atau perangkat input maupun output, dikenal dengan 2 macam cara yaitu : pencampuran warna additive dan warna subtractive.

Warna Additive adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari warna red, green dan blue dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama akan menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer akan menghasilkan warna skunder. warna skunder adalah Cyan (gabungan warna green dan blue), magenta (gabungan warna blue dan red) dan yellow (gabungan warna red dan green). prinsip pencampuran warna additive diterapkan pada monitor, TV, Video, Scanner dan lain-lain.

Warna Additive
Warna Subtractive adalah warna skunder dari warna additive, namun secara material warna subtractive berbeda dengan warba additive. warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan warna subtractive dibentuk dengan pigment warna yang bersifat transparan. tinta cetak adalah contoh dari pencampuran warna subtractive. warna subtractive terdiri atas cyan, magenta dan yellow, secara teori pencampuran ketiga warna subtractive akan menghasilkan warna hitam, tetapi kenyataan dilapangan adalah warna coklat tua (karena keterbatasan pigment tinta cetak) oleh sebab itu ditambahkan warna hitam (black dinyatakan dengan simbol K berasal dari kata Key) untuk menambah kepekatannya. saat ini warna CMYK menjadi standard dalam proses cetak warna di industri grafika.

Warna Subtractive

1 komentar: